Puisi: Perempuan Menembus Waktu

Perempuan Menembus Waktu

Oleh Rosmelina

Kartiniku dalam ingatanku,..

Empat belas tahun yang silam

Pagi menjelang,..

kudengar  suara pintu engkau buka,..

Engkau melangkah melawan dinginnya embun yang menusuk tulang,..

Sampai  ditempat yang kau tuju,..asap dari bambu kecil itu mengepul menemani pagimu,..

Suara isak tangis bayi kecil itu tak mengganggu aktivitasmu,..

Engkau sabar menggendong adikku,..mengayunnya didalam keranjang tomatmu,..

Engkau menyusuinya,..sembari menawarkan barang daganganmu,..

Tak jarang engkau pulang dengan raut wajah sedih karena dagangan tak laku,..

Terkadang pulang dengan pakaian basah karena disemprot pemadam kebakaran oleh satpol PP

Mentari mulai beranjak siang,..

Dengan seragam putih kecoklatan terkena lumpur

Engkau melangkahkan kakimu menuju sayur dan buah yang kau tanam

Sayuran dan buah itu berjanji esok hari akan kau tuai,…

Engkau tidak pernah marah jika sayuran itu gagal panen,..

Engkau mencoba lagi dengan menanam padi,..

Berharap esok hari ada bekal untuk meneruskan kehidupan,..

Cuaca ekstrim  menerpa lahan pertanian, gagal panen dimana-mana

Tetapi dikau tidak pernah putus asa,..

Saat mentari mulai beranjak senja,…

Dikau pulang ke rumah,..mengecup kening anakmu ini,..

Dan engkau mengajariku memasukkan ayam ke dalam kandang,..

Engkau mengajariku merawat ayam yang kelak akan memberi rezeki buat keluarga kita,..

Engkau mengajariku menanak nasi,..engkau mengajariku bertutur dengan sopan,..

Engkau mengajariku berbagi kepada saudaraku yang lain,..

Engkau selalu tersenyum jika aku salah,…

Saat mentari terbenam,..

Engkau membawaku ke perkumpulan ibu-ibu di samping rumah kita,..

Engkau mengenalkanku kelompok yang peduli kepada sesamanya,..

Engkau berharap aku akan bertumbuh menjadi perempuan yang cerdas,..

Engkau selalu ucapkan dirumah kita tidak ada perbedaan laki-laki dan perempuan,..

Perempuan harus sekolah tinggi, agar tidak seperti ibu yang tidak pernah sekolah,..

Perempuan harus bisa mengerjakan semua jenis pekerjaan,..

Perempuan tidak bisa  tertinggal dari kaum pria,..

Untuk itu belajarlah,..Kita sangat beruntung lahir di zaman modern ini,..

Raihlah cita-citamu setinggi bintang dilangit,..

Jadilah perempuan yang mencari kebenaran, seperti Ibu R.A.Kartini,..

Dia lahir untuk perjuangkan orang banyak,..

Dia lahir bukan untuk keluarganya saja,..

Dia lahir sebagai pejuang kaum perempuan,..

Begitu mulia Ibu kita Kartini, anakku..

Jika kelak dikau menjadi politisi,berbicaralah untuk kemajuan kaum perempuan,..

Jika kelak dikau menjadi pejabat eksekutif jangan kau lakukan korupsi

Karena engkau tak pernah kuberi makan dari hasil korupsi anakku,..

Jika kelak dikau menjadi pemimpin negeri ini,..jadilah terang untuk semua bangsa,..

Jangan diam saja dikursi empuk karena kita kaum Kartini terlahir bukan jadi pengecut,…

Berbicaralah demi kebenaran dan pembebasan,..

Pulanglah ke kampung halaman,..untuk membangun huta,..

Bukan menjadi pejabat saja disebut sebagai pahlawan,..

Esok jika mentari terbit di ufuk timur,..

Kartini-kartini akan membangun negeri,..

Kartini akan menghasilkan swasembada beras,..

Kartini akan memberhentikan import daging

Kartini akan memberitahukan kepada dunia,..Kartini cinta keadilan dan kedamaian,..

Itulah tandanya Kartini masih hidup,..Kartini tidak dikenang dengan kebaya mahalnya,…

Jika kalian rindu,..

Esok di tepi danau toba temuilah Ibu Kartini dengan jala pora-poranya,.

Ibu Kita Kartini datang dengan segala kerinduan kita bangkit dengan talenta yang kita miliki,..

Selamat hari Kartini buat semua Kartini-kartini yang berjuang melawan kerasnya kehidupan ini,..

Selamat berjuang Kawan-kawan, ayo kita bergegas meraih segala kesempatan yang bisa kita miliki,..

Explore posts in the same categories: Puisi

Tinggalkan komentar